Senin, 19 Desember 2011

PERANAAN EJAAN BAGI BAHASA TULIS


A.Pendahuluan
Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang digunakan dalam tulisan ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah.Bahasa Indonesia yang digunakan didalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku dan benar, banyak kesalahan sering muncul dalam tulisan ilmiah.Bahasa Tulis Ilmiah Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah.
1.Penggunaan Huruf
A.HurufAbjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan disebelahnya.
Huruf :
a,b,c,d,e,f,g,h,i,j,k,l,m,n,o,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y,z
A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z
B. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

E. Gabungan Huruf Konsonan

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy.
2.Penulisan Huruf Kapital
Setiap kata ditulis rapat, tidak ada jarak antarhuruf dalam sebuah kata.
 Contoh salah: P E M B A H A S A N,  P E N U T U P
Contoh benar:PEMBAHASAN , PENUTUP
3.Penulisan Huruf Miring
1.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
majalah Bahasa dan Kesusastraan
buku Negarakertagama karangan Prapanca
surat kabar Suara Karya
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad ialah a.
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'.
Tetapi:
Negara itu telah mengalami empat kudeta.
4.Penulisan Kata
Penulisan Kata dalam karya ilmiah.
1. Awalan di- dan ke- atau kata depan ditulis serangkai apabila dihubungkan dengan kata kerja & dipisah apabila bukan kata kerja
2. Hindari SINGKATAN dalam penulisan Karya Ilmiah begitu juga untuk spesial karakter
3. Hindari penggunaan istilah atau kata-kata asing khususnya Bahasa Inggris.
4. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
5. Hindari menulis huruf kapital, di tengah kalimat. Huruf kapital hanya digunakan pada alenia baru, kata setelah titik, nama orang, nama sungai, nama negara dsb.
6. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya.
7. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dengan kata sifat & kata benda yang mengikutinya.
8. Kata sandang si atang sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
9. Partikel per yang berarti “tiap” dan mulai ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
10. Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (Perseroan Terbatas), SD (Sekolah Dasar).
11. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti tanda titik.
12.Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik
13. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
14. Akronim nama diri, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :
1. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia
2. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
5.Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda,atauInggris.Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuticaraasing.Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan dengan bentuk asalnya.
6.Penggunaan Tanda Baca
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex    : "Siap, Boss!"
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh:
  • se-Indonesia
  • hadiah ke-2
  • tahun 50-an
  • ber-SMA
  • KTP-nya nomor 11111
  • sinar-X
  • Menteri-Sekretaris Negara
5. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh:
  • Kapan ia berangkat?
  • Saudara tahu, bukan?
6. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
  • Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
  • Bersihkan meja itu sekarang juga!
  • Sampai hati ia membuang anaknya!
  • Merdeka!
7. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
8. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
  • "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
  • Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."
9. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
  • No. 7/PK/1973
  • Jalan Kramat III/10
  • tahun anggaran 1985/1986


B.Kesimpulan


Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari.
dan pemahaman kita mengenai pengguanaan tanda baca yang baik dan benar yang
tentu saja sesuai dengan EYD.Dan demikian makalah yang dapat saya buat













Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar